06/04/2024 | Good Mama

Proyeksi Anggaran Subsidi Listrik di Era Prabowo-Gibran: Antara Efisiensi dan Keadilan Energi

resepsedap.com – Dalam pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming pada tahun 2025, diperkirakan anggaran subsidi listrik akan berkisar antara Rp 83,02 triliun hingga Rp 88,36 triliun. Angka tersebut telah diintegrasikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk tahun 2025.

Detail Anggaran:
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu, mengungkapkan bahwa estimasi anggaran ini berdasar pada beberapa asumsi ekonomi makro, yaitu:

  • Kurs Rupiah: Rp 15.300 – Rp 16.000 per USD
  • Inflasi: 1,5% – 3,5%
  • Harga Indonesian Crude Oil Price (ICP): 75 – 85 USD per barrel

Pernyataan Resmi:
Dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Jisman P Hutajulu menyatakan, “Anggaran subsidi listrik untuk tahun 2025 direncanakan sebesar Rp 83,02 triliun hingga Rp 88,36 triliun, mengacu pada indikator ekonomi yang telah ditetapkan.”

Alokasi Subsidi:
Subsidi listrik akan ditargetkan kepada 42,08 juta pelanggan, prioritaskan untuk:

  • Rumah tangga miskin dan rentan.
  • Mendukung inisiatif transisi energi yang lebih efisien dan adil.

Distribusi anggaran disesuaikan sebagai berikut:

  • Rumah tangga dengan daya 450 VA: 45-46% atau sekitar Rp 38,18 triliun – Rp 40,16 triliun.
  • Rumah tangga dengan daya 900 VA: 18% atau sekitar Rp 15,75 triliun – Rp 16,68 triliun.
  • Bisnis kecil: 11,31%-11,52% atau Rp 9,39 triliun – Rp 10,18 triliun.
  • Industri kecil: 7,15%-7,37% atau Rp 5,93 triliun – Rp 6,51 triliun.
  • Golongan sosial seperti rumah sakit dan panti asuhan: Rp 11,16 triliun – Rp 13,08 triliun.

Klarifikasi Penggunaan Subsidi:
Subsidi juga akan mendukung kegiatan bisnis kecil seperti percetakan dan gudang swasta, industri kecil termasuk pabrik garam dan kopi, serta fasilitas pemerintah seperti kantor kepala desa.

Anggaran yang diperuntukkan untuk subsidi listrik pada tahun 2025 tidak hanya menjamin ketersediaan energi yang terjangkau bagi golongan miskin dan rentan, tetapi juga mendorong efisiensi dan keadilan dalam penggunaan energi di Indonesia.

Share: Facebook Twitter Linkedin